Manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lainnya, yang terbentuk dalam suatu tatanan yang disebut dengan masyarakat. Masyarakat (society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem yang interdependen (saling tergantung satu sama lain) hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur. Menurut Selo Sumardjan, masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan. Sedangkan menurut Soerjono Soekanto unsur – unsur masyarakat terdiri dari :
1) beranggotakan minimal dua orang,
2) anggotanya sadar sebagai satu kesatuan,
3) berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang
menghasilkan manusia baru yang saling berkomunikasi dan membuat aturan – aturan
hubungan antar anggota masyarakat,
4) menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan
kebudayaan serta keterkaitan satu sama lain sebagai anggota masyarakat.
Pada
perkembangannya, masyarakat dan teknologi tidak dapat dipisahkan. Saat ini,
perkembangan peradaban manusia memasuki Era Informasi dan Komunikasi (menurut
pandangan Alvin Toffler) yang memiliki ciri – ciri :
1) Kelangkaan
bahan bakar fosil ; kembali ke energi yang dapat diperbaharui
2) Proses produksi
yang cenderung menjadi produksi massa yang terkonsentrasi
3) Terjadinya
deurbanisasi dan globalisasi karena kemajuan teknologi komunikasi dan informasi
4) Peradaban
gelombang ketiga merupakan Sintesa dari gelombang pertama (tesa) dan gelombang
kedua (antitesa).
5) Dalam gelombang
ketiga ini kadang disebut sebagai Knowledge Age, dengan digunakannya satelit
telekomunikasi, kabel optik dalam jaringan internet, masyarakat mampu
berkomunikasi online
Pada
Era Informasi dan Komunikasi, Internet merupakan sebuah media komunikasi yang
memungkinkan interaksi yang lebih baik dan lebih luas pada masa kini dan terus
menerus diperbaharui ke arah yang lebih baik. Perkembangan Internet telah dan
terus berkembang sangat pesat membuat penggunanya semakin bertambah dan terus
bertambah dengan berbagai layanan yang bisa didapatkan baik dalam mengakses
informasi dari berbagai situs, komunikasi live chat, email gratis, dan berbagi
data dengan secara langsung menggunakan software dan tools tertentu atau
menggunakan File Transfer Protocol (FTP).
Dengan
adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat, maka
terbentuklah suatu pola / kebudayaan masyarakat dalam berinteraksi. Jika dulu
interaksinya banyak dilakukan secara tatap muka, kini interaksi juga bisa
dilakukan secara tidak langsung (indirect)
yakni melalui suatu jaringan internet. Maka terbentuklah masyarakat maya yang membangun
dirinya dengan sepenuhnya mengandalkan interaksi sosial dan proses sosial dalam
kehidupan kelompok (jaringan) intra dan antar sesama anggota masyarakat maya. Kelebihan
dari dunia maya adalah dapat diakses dengan mudah kapanpun dan dimanapun
berada, sehingga kita bisa memiliki jaringan yang luas untuk mendapatkan
informasi serta membentuk komunitas atau disebut juga cyber community. Cyber community mendorong munculnya sebuah ruang
kehidupan baru bagi aktivitas manusia dalam tatanan masyarakat.
Penggunaan
internet (dan perangkatnya) sebagai ruang sosial dan budaya di dunia virtual,
Bourdieu mengistilahkannya dengan ‘culture capital’. Simbol dari gaya hidup kaum
urban yang berinteraksi di ruang maya. Jika mengacu pada pemikiran Galbraith,
mungkin fenomena ini yang dialami ‘the affluent society’. Catatan terpenting
bahwa, budaya online merupakan kelanjutan dari budaya konsumen digital/virtual.
Bentuk-bentuk variatif berkomunikasi semakin tak terelakkan (e-mail, chatting,
mailist, facebook, twitter, dan seterusnya). Penggunaan internet sebagai ruang
sosial dan budaya di aras virtual mengandalkan terbentuknya korelasi tentang
fenomena konsumsi dan gaya hidup virtual, terlebih sejak munculnya komunitas
maya. Realitas komunitas maya telah menemukan karakternya yang khas,
salahsatunya melalui media sosial.
Media sosial mempunyai beberapa fungsi sosial media yaitu identity, conversations, sharing, presence,
relationships, reputation dan groups.
Fungsi-fungsi ini diibaratkan sebagai sarang lebah karena saling melengkapi
satu sama lain. Cyber community menggunakan
media sosial untuk memberikan identitas
kepada masyarakat internet. Hal tersebut dapat dijadikan personal branding bagi para cyber
community. Lalu, media sosial dapat menjadikan sarana percakapan bagi para cyber
community. Selanjutnya, media sosial bagi cyber community digunakan untuk berbagi informasi. Yang keempat adalah sarana sebagai presence. Bagi para pengguna media sosial akan dengan mudah
mengetahui keberadaan pengguna lainnya ada di dunia nyata atau di dunia maya
melalui akun media sosialnya. Kelima adalah media sosial dapat menjalin hubungan antara para penggunanya.
Keenam adalah reputasi. Dengan
adanya media sosial , para cyber
community dapat mempercayai orang lain melalui konten sosial media orang tersebut.
Fungsi terakhir media sosial adalah groups.
Dengan adanya media sosial, para cyber
community dapat membuat suatu kelompok yang memiliki kepentingan dan
ketertarikan yang sama. Misalnya saja dalam pengguna media sosial Facebook,
Indonesia menempati posisi tertinggi ketiga di dunia. Facebook dipilih sebagai
media untuk berbagi informasi baik secara personal maupun dalam skala
komunitas. Kelebihannya adalah media sosial bisa menyatukan berbagai lapisan
masyarakat dari berbagai penjuru dunia untuk bisa saling berinteraksi dalam
dunia maya berbagi informasi sampai mendiskusikan suatu hal. Selain Facebook,
masih banyak media sosial lainnya yang digunakan oleh masyarakat untuk forum
diskusi di dalam sebuah komunitas.
Namun,
perlu dipahami bahwa keberadaan teknologi selain dapat memberi manfaat tapi
juga memberi nilai negatif atau masalah baru. Oleh karena itu dalam cyber media
terdapat batasan-batasan yan telah diatur kedalam cyber law untuk mengatur aktivitas
masyarakat sebagai user di dunia
maya. Manfaat dari adanya media sosial adalah mempermudah masyarakat dalam
memperoleh atau memberikan informasi dalam berbagai hal baik ekonomi,
publikasi, komunikasi, dll. Misalnya,
dibentuk suatu forum diskusi untuk membahas isu-isu tertentu, membuat dukungan
bagi tokoh masyarakat guna menegakkan nilai kemanusiaan, media kampanye politik
yang efektif, dan media promosi bagi
bisnis online. Sedangkan kerugian yang didapatkan adalah
seperti penipuan, penculikan, ketergantungan kepada internet, membuat
masyarakat malas membaca buku dan menjauhkan yang dekat, mendekatkan yang jauh.
Dari beberapa manfaat dan kerugian yang telah
disebutkan, terdapat solusi untuk meminimalisasi kerugian tersebut. Pertama, cyber community harus memiliki kemampuan
media literacy, yakni kemampuan untuk
menginterpretasikan penuh dengan perhatian efek positif dan negatif dalam
menghadapi suatu media. Cyber community harus
berfikir secara kritis, apakah informasi yang para cyber community terima merupakan fakta atau hoax yang merupakan isu propaganda belaka. Cyber community harus memeriksa terlebih dahulu kebenaran suatu
informasi yang diterima berdasarkan sumber-sumber yang lain, agar tidak terjadi
salah pemahaman dalam mencerna suatu informasi. Dan hal lainnya yang harus
diperhatikan adalah dengan tidak terlalu menampilkan informasi pribadi terkait
dengan nomor telepon, alamat, karena hal tersebut sangat membahayakan dan
mengundang aksi kejahatan. Para pelaku cyber
community dituntut untuk cerdas dan bijak dalam menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi agar dapat dirasakan manfaatnya serta terhindar dari
hal-hal yang berbahaya.
Referensi :
http://aromblog.blogspot.co.id/2011/03/masyarakat-cyber.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar